Hell Inside

letgo

Im Nari (OC) – Park Jaehyung (DAY6)

..

..

sky.l

..

..

Mereka tidak berubah. Namun kehilangan bukan sekedar rasa yang bisa dilenyapkan semau kehendak. Mereka akan baik-baik saja. Mungkin. Tentu saja. Seharusnya.

Hidup dan semesta tidak menggubris, pengecualian bukan satu dari sisipan takdir. Selalu begitu. Mengulur belas kasih ketika dibutuhkan terdengar seperti jalan cerita opera sabun yang dilebih-lebihkan. Kenyataan tidak selembut itu. Terlalu keras kadang, hingga tak berperingat. Membuat kehilangan terasa terlalu menyakitkan dan mendadak.

Dirinya hanya bisa berada di antara. Tak bergeser. Mungkin satu sisi seharusnya terasa lebih memberatkan, tapi kompensasi hati yang sekeras batu luluh jua. Tidak menyalahkan dan menuding seperti apa yang sebenarnya ingin ia lakukan –sebagaimana pribadi tak tahu etika yang selalu seenak hatinya.

Rasa kehilangan yang menjadi jatahnya hanya separuh –bahkan seperempat dari pada yang dirasakan laki-laki itu dan kelima orang lainnya. Lebih dalam dan berat untuk dihapus waktu yang tak pandang bulu. Simpati yang ia pahami tidak berlaku banyak pada situasi demikian.

I’m here.” bisiknya lirih, melingkar lengan pada pinggang ramping laki-laki itu. “I’m here.” Ulangnya, memastikan laki-laki itu mendengarnya

Tidak banyak kosakata alternatif yang membantu dalam situasi ini. Apalagi ia tidak pandai memberi sengat-sengat dukungan moral yang normalnya orang-orang lakukan.

Percuma pula, menurutnya. Menutur panjang lebar omong kosong yang tidak merubah apa-apa. Hanya membuang tenaga mencuap bibir. Sama sekali bukan gayanya. Simpan saja untuk caci serapah lain waktu.

Punggung yang ia sandari terkulai, tak kaku keras selayak sesaat sebelumnya.

Ia juga berduka. Sebagian hidup yang ia tahu terkoyak. Namun dukanya tak berlarut jauh karena serpih yang terberai tetap berada disisinya.

Sisi yang tertinggal… sedang berusaha menuntun diri kembali pada kenyataan. Bahwa yang sudah terjadi tak bisa diotak-atik sebagaimanapun laki-laki itu berharap.

Will it get easier?” tanyanya dengan suara pelan, hampir tak terdengar.

“Jae…” ditarik satu sisi tubuh laki-laki itu, agar membawa hadap tepat padanya. “It’ll take some times, but it will be.”

 

..

p.s

. I miss Jae

. I miss Junhyeok

. And like this story, I’m still trying to get over it

2 Comments

  1. rasa rindu semua pasti dirasain sundays.. like me too .. kamu berhasil buat aku ngelus dada baca ini, T,T

    berkali-kali setiap hari tongolon instagram jae .. dan gak nemuin apaapa .. i miss them so much .. but ya itu, yang sudah lepas lebih baik dibiarkan lepas. huhhh entahlah.. keep writing dear .. salam kenal ^^

    Like

    Reply

PAY HERE!