First Leap

tumblr_mhznfo5ujt1qfdjvro1_1280

First Leap

..

Han Na Young x Min Yoon Gi

all.want.candy © 2015

Canon || Ficlet

“Kau tahu kan, ini bukan ‘gol’ nya?”

..

Berjalan gontai menyusuri panggung yang masih dipenuhi confeti, Yoon Gi tak pernah semelankolis ini. Ia sudah berganti baju dan menghapus semua make up-nya, juga sudah membasuh diri dan menyegarkan otak, tapi adrenalin masih tersisa ditemani haru yang samar-samar. Yoon Gi tak pernah mengira Olympic Gymnastics Arena yang tadinya penuh sesak, terlihat begitu luar biasa besar setelah ditinggalkan penikmat euphorianya. Nuansa lengangnya berbeda dengan saat rehearsal, sangat berbeda.

Perlahan Yoon Gi menutup mata, bernafas perlahan, menghirup udara yang masih berisi keharuan dan kebahagiaan. Indera pendengarannya sayup-sayup mendengar teriakan orang banyak; bernyanyi bersama dengannya, memanggil namanya, meneriakan fanchant yang barangkali telah mereka hapal di luar kepala.

Semua memori yang terekam jelas dalam kepalanya setelah dua hari ini, menghambur keluar, tergambar jelas dalam gelapnya tutup kelopak mata. Kakinya lemah, tubuhnya kembali terguncang dengan emosi, hingga akhirnya ia membuka mata hanya untuk berjalan mendekati tepi panggung, mendudukkan tulang ekor.

Hanya hela napas perlahan yang menemani kesendiriannya.

..

Stef tak habis berbincang dengan Ji Min, sesekali tertawa saat mereka menceritakan cerita lucu di balik panggung yang tadi gadis bersurai cokelat itu saksikan. Saat menyadari sesuatu yang selalu ada di sampingnya menghilang, barulah netranya sibuk mencari. Perlahan ia ikut menghilang, lalu memikirkan dimana lelaki bersurai ash grey itu menghilang.

Kakinya menjejak lantai panggung yang masih berantakan, orang-orang masih bersenang-senang setelah kelelahan dan memperoleh sukses–tapi lelaki itu berbeda. Min Yoon Gi yang Han Na Young kenal tak seperti itu, laki-laki itu berbeda dan Na Young paham benar hal itu.

Netranya menangkap punggung pemuda yang ia kenal, membelakanginya menatap tribun penonton. Senyum tipis menggaris bibirnya, perkiraannya tak pernah salah. Langkah lamat-lamat mendekati Yoon Gi, bahkan tak ada kalimat yang terucap walaupun sepasang mata orang yang kini duduk tepat di sampingnya memandangnya.

Mereka duduk berdampingan, tak saling bicara. Saat kedua tatapnya bertemu tak ada kalimat, senyum Stef dibalas sepasang mata hangat yang dilapisi keharuan. Detik berikutnya, saat Yoon Gi mengalihkan pandangan hanya untuk menyeka air menyedihkan di ujung matanya, sepasang tangan milik ‘Na Young’ merengkuhnya.

“Aku tidak akan bilang pada siapapun,” bisik Na Young di pundak kekasihnya, ini mungkin akan jadi kali kedua–menjadi orang paling beruntung di dunia.

“Siapa bilang?” kalimat itu mengejutkan Na Young, bahkan saat Yoon Gi menatapnya dengan sebuah senyum, ia masih saja bingung.

“Kau tahu kan, ini bukan ‘gol’ nya?”

Kini ia paham, kedua matanya yang terbelalak kaget akhirnya mengerti, begitu juga hatinya. Han Na Young paham benar maksudnya dan balasan akan pertanyaan itu adalah sebuah senyum lebar dan anggukan mengerti.

“Tapi hal yang kau lakukan saat encore tadi benar-benar tidak elit, walaupun itu untuk orangtuamu,” komentar pedas Na Young dibalas tawa bernada rendah milik Yoon Gi. Yah apa mau dikata ia sungguh tak bisa menahan perasaannya saat itu.

“Kau tahu, esok pasti banyak beredar foto pantatmu itu di internet,” candaan itu tak serius, hanya berusaha mendinginkan si lelaki ash grey yang kembali tertawa, “Pantat seksimu itu milikku, Min Yoon Gi!”

Senyum milik Min Yoon Gi yang begitu langka ada di sana, tepat disuguhkan di depan mata kekasihnya. Salah satu tangan Yoon Gi membelai pipi Na Young, berterima kasih dalam bahasa tubuh, lalu beralih merangkul pundak, menghilangkan jarak.

“Yoon Gi.”

Yang dipanggil menoleh, bertanya dalam kedipan mata.

“Kau tahu tidak, harga sewa Madison Square Garden itu sepuluh kali lipat dari tempat ini, bersiaplah membeli obat penumbuh rambut.”

Sunyi sejenak sebelum sebuah senyum lebar lain muncul di wajah Min Yoon Gi.

“Tetaplah di sampingku dan perhatikan saja, Han Na Young.”

Sebuah janji yang diikat dalam kecupan penuh makna.

..

END.

..

A/N: AAAAAGGGHH!! padahal besok kerja, tapi masih nyempetin nulis ini, gak tau kenapa. Agak kebawa perasaan gara-gara liat video Yoon Gi sujud syukur /SALAH/  sujud menghormati orang tuanya pas encore konser hari ini, jadi nggak tau kenapa rasanya langsung pengen ditulis aja. oh ya bagi yang belum liat videonya, bisa ditemukan disini. Anw, thank you for reading! Viva la Vida!

3 Comments

  1. YASHSHHH SUJUD SUKUR aku juga liat di temlen ohmaigos kukira aku doang yang masih kebawa baper.. dan akhirnya yoongi ampun nggak bisa ngomong apapun, aku bahagia banget(?)

    sebelumnya, nice ficcccccc ❤

    Liked by 1 person

    Reply

  2. DIOBRAL DIOBRAL PANTAT MAS AGUS DI OBRAL /disepak stef/
    wkwkwkwk sa ae ya mas untung mbak step nggak ngambek soalnya pantat aduhai pacarnya mesti dibagi ke seluruh dunia. Hati tentram banget rasanya gitu kalo mereka bedua adem ayem unyu unyu minta dimasukkin kantong begini ya ampuun yang jones kan hanya bisa gigit kuku jari aja hiks /laah curcol/
    yaudah kak, ditunggu lagi triger triger baper selanjutnya ❤

    Liked by 1 person

    Reply

  3. aiiiiih baca ini tuh jadi ikutan seneng suga sama stef barengan lagi ❤ waktu awal suga berdiri sendirian di panggung itu bacanya serasa kebawa baper juga, terharu huhuhu
    trus disuguhin link suga sujud ke orangtuanya subhanallah mas kamu anak yg berbakti sekali, alhamdulillah..
    inget ya mas suga, harga sewa madison square garden selangit, inget janjinya. trus mbak stef jgn pergi kemana mana ya itu temenin mas suganya

    Liked by 1 person

    Reply

PAY HERE!